Kamis, 13 Januari 2011

Beranda » 42% Manusia Tak Masalah JIka Putuskan Hubungan Lewat SMS

42% Manusia Tak Masalah JIka Putuskan Hubungan Lewat SMS

Memutuskan hubungan asmara via SMS umumnya dianggap sebagai cara mengakhiri cinta yang paling buruk. Saat berpisah dengan pasangan, memang lebih baik mengatakannya secara langsung agar pihak yang diputuskan, setidaknya merasa lebih dihargai.

Tapi hasil survey yang baru-baru ini dilakukan mengungkapkan lain. Menurut survey yang diadakan T-Mobile, sebuah perusahaan telekomunikasi asal Jerman, sebanyak 42 persen orang menganggap tidak masalah menyampaikan kata 'putus' atau berita buruk lainnya lewat SMS.

Sebanyak 20 persen responden mengatakan, saat putus dengan pasangan, mereka biasanya merasa malu jika harus bertatap muka langsung. Karena itu mereka lebih memilih memutuskan lewat SMS dan berharap mantan kekasihnya membacanya sebelum mereka menemukan pasangan baru.

Alasan lainnya adalah, pemutusan hubungan lewat sms punya beberapa keuntungan (dari pihak yang memutuskan). Tidak ada adegan mengharu biru, tidak harus berdebat dan tidak perlu melihat pasangannya menangis.

Seperti dikutip dari Sofeminine, para selebriti ikut berperan memunculkan tren mengakhiri jalinan asmara lewat pesan singkat. Selebriti dunia seperti Britney Spears, Kerry Katona dan Cheryl Tweedy pernah memutuskan mantan suami atau kekasihnya lewat sms. Begitu juga Samantha Ronson yang mengakhiri hubungan dengan Lindsay Lohan.

Selebriti, yang kerap dipandang sebagai role model, kerap digunakan sebagai pembenaran bagi sebagian orang, bahwa sudah jadi hal yang lumrah putus cinta lewat SMS. Dalam survey yang sama, T-Mobile menemukan bahwa 22 persen dari responden di bawah umur 35, menganggap tidak masalah putus dengan SMS karena selebriti pun melakukannya.

Sementara itu, satu dari lima orang berusia di bawah 35 percaya bahwa selebriti membuat perkataan putus lewat SMS lebih bisa diterima. Dan hampir dari setengah responden yang berusia antara 18 - 44 mengabarkan berita penting seperti putus cinta, kelahiran dan pertunangan melalui pesan teks.

Jo Bryant, yang merupakan pakar etiket mengatakan, "Selama bertahun-bertahun, selebriti telah memengaruhi cara kita berbusana dan bergaya. Kini, mereka pun memberi pengaruh pada cara orang berkomunikasi. Mengirim pesan teks memberi orang kesempatan untuk memikirkan apa yang akan mereka katakan."

Meski begitu, trik memutuskan hubungan lewat SMS tidak bisa diterapkan begitu saja pada semua orang. Jo menegaskan untuk melihat dulu karakter dan sifat pasangan sebelum mencampakkannya.

Mungkin ada yang bisa menerima, tapi ada juga yang tidak rela dirinya diputuskan hanya lewat tulisan dari ponselnya. "Kalaupun tetap ingin putus lewat SMS, jangan utarakan terlalu singkat, seperti 'Kita putus'. Tapi cari kata-kata yang lebih halus dan tidak langsung ke intinya,"

Bagaimanapun juga, putus hubungan lewat tatap muka akan lebih baik bagi kedua belah pihak di ke depannya nanti. Mengutarakan secara langsung memberi kesempatan Anda dan mantan kekasih saling tahu kekurangan masing-masing, sehingga tidak terkesan ada masalah yang belum terselesaikan.

www.orde-baru.blogspot.com