Sabtu, 15 Januari 2011

Beranda » 'Penyakit Cinta' Buat Hubungan Makin Erat

'Penyakit Cinta' Buat Hubungan Makin Erat

Hubungan sehat menjadi idaman banyak pasangan. Tapi, bukan hubungan sehat namanya jika cinta Anda belum diterpa "penyakit" alias gangguan.

Berikut, beberapa gangguan yang biasanya mendera hubungan dan solusi keluar dari kondisi tersebut, seperti diulas Lisa Oz dalam bukunya US: Transforming Ourselves and the Relationships That Matter Most.


Bertemu pria lain yang lebih menarik

Anda sering mendengar ungkapan ini sebelumnya, tapi benar adanya, bahwa hal terpenting yang sepatutnya Anda lakukan selama merajut asmara adalah menjadi diri sendiri. Namun, banyak orang mengakui bahwa ungkapan tersebut lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

"Saya memahami banyak hubungan di mana mereka mencoba untuk menjadi apa yang kekasihnya inginkan,"

Anda bisa leluasa melakukan kegiatan favorit seraya masih memberikan ruang bagi privasi si dia.

Jadilah tidak realistis dengan hubungan artinya Anda sedang tidak jujur dengan diri sendiri.

"Ketika bicara soal pria, Anda harus menyadari bahwa apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda dapatkan,"

Bukan karena pria tidak pernah bisa berubah, tetapi pria tidak akan berubah persis seperti yang Anda inginkan. Jadi, jika Anda berharap kekasih sempurna haruslah punya karier cemerlang, tidak lagi saling kontak dengan mantan pacarnya, atau menjual apartemennya lalu pindah ke kota Anda demi dekat dengan Anda, saatnya untuk menerimanya.

Rasa bosan mendera

Setelah beberapa tahun bersama, rasa bosan menyerang. Pikiran mulai terfokus pada hal-hal buruk tentang si dia sehingga sangat mudah menjadikan hubungan makin rentan.

"Daripada berfokus pada hal negatif, focus dan bersyukurlah pada semua hal yang baik dalam hubungan Anda,"
Hal-hal sederhana mampu membangkitkan percikan cinta dan menjaga hubungan jauh dari rasa bosan. Jangan lupakan peranan flirting, seperti dengan mengirimkan pesan teks seksi, membisikkan kata-kata mesra di telinganya, dan sebagainya.

Ketika hubungan benar-benar berakhir

Jika mau, Anda boleh tetap memampangkan wajah mantan kekasih di sebuah papan yang digantungkan di kamar tidur, tetapi hanya untuk beberapa minggu. Setelah itu, Anda harus menyeret keluar segala cerita cinta yang telah lalu. Dan, mulai bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan serius tentang apa yang salah dalam hubungan.

"Jika Anda belum berhasil menyelesaikan masalah dengan hubungan terakhir, Anda akan tertarik pada tipe orang yang sama dan mungkin memiliki masalah yang sama dalam hubungan berikutnya,"

Mulailah hubungan baru dengan apa yang menarik bagi Anda dari orang tersebut dan pikirkan kembali segala sesuatu yang tidak membuat Anda bahagia. Juga, penting untuk bertanya pada diri sendiri bagaimana Anda bisa menjadi kekasih yang lebih baik. Mencari tahu apa yang salah tidak akan membuat Anda kehilangan (atau membenci) mantan kekasih, tapi akan membawa Anda lebih dekat untuk menemukan pria yang tepat.

www.orde-baru.blogspot.com