Rabu, 12 Januari 2011

Beranda » Efek Kematian Bagi Pasangan

Efek Kematian Bagi Pasangan

Pernahkah Anda melihat orang terdekat yang ditinggalkan meninggal pasangannya, tak lama kemudian ikut pergi untuk selamanya? Jika ya, ternyata kematian orang yang dicintai atau pasangan dapat mempercepat kematian bagi yang ditinggalkan.

Ilmuwan Australia telah menemukan, bahwa kematian orang yang dicintai atau pasangan sering menyebabkan kematian bagi yang ditinggalkan. Biasanya, ini terjadi dalam waktu tiga tahun setelah peristiwa yang menyedihkan itu. Demikian hasil penelitian yang ditulis dalam jurnal Health yang dilansir Genius Beauty, Selasa (11/1/2011).


Para ahli sampai pada kesimpulan ini setelah memelajari beberapa ribu pasangan menikah. Studi ini menemukan, 26 persen pria dan 40 persen wanita meninggal setelah kematian pasangannya. Para ahli berpendapat, bahwa "efek janda" tidak hanya memengaruhi orangtua tetapi juga mereka yang berusia setengah baya.

Peneliti menyimpulkan, bahwa di bawah pengaruh menjadi janda atau duda, pasangan yang masih hidup dalam waktu singkat berpotensi terkena penyakit serius seperti kanker, atau gangguan kardiovaskuler, yang pada gilirannya menyebabkan kematian. Kasus bunuh diri juga umum terjadi pada situasi ini.

Para penulis penelitian mengidentifikasi durasi rata-rata pengaruh sebesar tiga tahun. Namun dalam beberapa kasus, mereka berpendapat tren tersebut dapat berlanjut selama 10 tahun.

Menurut angka yang disajikan dalam jurnal Health, 12 orang dari kelompok tersebut meninggal pada hari yang sama dengan pasangannya, 40 orang setelah 10 hari berlalu, dan 35 orang dalam waktu enam bulan setelah kematian pasangannya.

www.orde-baru.blogspot.com