Minggu, 02 Januari 2011

Beranda » ' Oh Tidak, Anak Gadisku Hamil !! '

' Oh Tidak, Anak Gadisku Hamil !! '

Beranjak dewasa, anak gadis Anda mulai mengenal dekat lawan jenisnya. Ia mulai mengenalkannya kepada Anda sebagai pacarnya. Meski ikut senang, beberapa orangtua mengaku cemas dengan berbagai berita pergaulan remaja yang semakin kelewat batas. Tak disangka berita itu hadir juga ke hadapan Anda, bahwa anak gadis Anda telah berbadan dua !!



Dr Miriam Stoppard pada bukunya berjudul “Panduan Kesehatan Keluarga” memaparkan poin-poin berikut yang menyangkut kehamilan pada usia remaja untuk dapat menjadi dasar pegangan Anda selaku orangtua dan untuk remaja pelaku itu sendiri.

Bagaimana mengetahui ia hamil?

Jika anak gadis Anda menunjukkan gejala di bawah ini, ajak ia menemui dokter atau klinik keluarga berencana dan meminta tes kehamilan. Untuk hasil yang lebih cepat, beli alat tes kehamilan di apotek.

- Tidak haid, padahal biasanya teratur
- Haid hanya sebentar, berupa bercak-bercak
- Payudara bengkak dan terasa nyeri, puting menjadi lebih gelap
- Lebih sering buang air kecil
- Cairan Miss V keluar lebih banyak dari biasanya
- Merasa sangat lelah
- Membenci makanan yang biasanya menjadi kesukaannya
- Mulut terasa aneh
- Merasa mual, khususnya setelah lama tidak makan, seperti di pagi hari

Memberitahu orangtua

- Kebanyakan remaja putri merasa mudah memberitahu ibu, sehingga ia dapat meminta ibu untuk memberitahukannya kepada ayah.

- Jika ada kerabat dekat yang disegani orangtua dan dapat dipercaya, ia bisa diajak menghadap orangtua

- Harus sudah mempertimbangkan pilihan sebelum memberitahu orangtua, untuk menunjukkan bahwa ia bertanggung jawab.

Remaja putri memberitahu pacar

Jika ayah si bayi ingin terlibat tapi tidak setuju dengan tindakan yang diambil, harus dijelaskan bahwa keputusan terakir berada di tangan perempuan. Jika ia tak mau mendukung, remaja putri harus mencoba melalui ini tanpanya. Sudah cukup banyak yang perlu dikhawatirkan.

Remaja putra menerima kabar tersebut

Ia harus menyadari bahwa walaupun sama-sama bertanggung jawab, beban pacar tentu lebih besar. Meskipun tidak dapat mengontrol keadaan, ia tetap punya kesempatan untuk memberikan dukungan penuh kepada sang pacar.

Jika masih bersekolah

Jika remaja putri memutuskan untuk mempertahankan jabang bayi:

- Pihak sekolah, orangtua dan guru dapat memberikan saran bagaimana melanjutkan pendidikan selama hamil dan setelah melahirkan.

- Ia mungkin tergoda untuk berhenti sekolah, tapi orangtua secara bijaksana dapat menyarankan bahwa ia memerlukan ijazah untuk karier dan masa depannya kelak.

Beberapa pilihan terbaik bagi remaja putri

- Menikah
- Menjadi orangtua tunggal
- Keterlibatan keluarga
- Adopsikan sang bayi

Akhirnya, apapun yang dikatakan orang di sekelilingnya, yang paling menentukan adalah pertimbangan masa depan, kekuatan dan kelemahan, ambisi dan rasa keibuan.

www.orde-baru.blogspot.com