Senin, 10 Januari 2011

Beranda » Penyebab Bangunnya Virus Herpes Dari Hibernasinya

Penyebab Bangunnya Virus Herpes Dari Hibernasinya

Meski bisa sembuh, herpes (penyakit ruam kulit akibat virus) selalu bisa kambuh sebab obat-obatan hanya bisa mengusir sebagian virus. Sisanya akan mengkristal, tidur dan bersembunyi di darah untuk bangkit lagi suatu saat nanti jika bertemu dengan pemicunya.

Ada 2 jenis virus penyebab herpes, yakni herpes simplex virus (HSV) tipe-1 dan tipe-2. HSV tipe-1 lebih banyak menyerang wajah, mata dan tenggorokan sementara HSV tipe-2 memicu infeksi di daerah genital atau kelamin.


Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan 65 persen orang dewasa adalah pembawa HSV tipe-2. Virus yang mengkristal di darah umumnya tidak disadari karena memang tidak menunjukkan gejala, meski sebenarnya bisa aktif lagi jika sewaktu-waktu bertemu dengan pemicunya.

Dikutip dari AskMen, Rabu (10/11/2010), berikut ini adalah 3 hal yang bisa membangunkan virus herpes dari hibernasi atau tidur panjangnya.

1. Sinar matahari

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam American Sport Medicine mengungkap hubungan antara herpes oral dengan sinar matahari terutama ultraviolet-B (UV-B). Disebutkan, para pemain ski yang sering berjemur punya risiko lebih tinggi untuk mengalami kekambuhan herpes oral.

Rhoda Ashley Morrow, PhD, ahli virologi dari Children's Hospital and Regional Medical Center di Seattle megnatakan risiko tersbeut bisa dicegah dengan tabir surya. Menurutnya, SPF-36 sudah cukup ampuh untuk menangkal 100 persen UV-B.

2. Stres

Segala hal yang memicu stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dalam kondisi tersebut, virus herpes bisa bangkit lalu memicu infeksi terutama di tenggorokan sehingga terjadi radang.

Sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Antiviral Research mengatakan, kekambuhan herpes akibat stres bisa dicegah dengan anggur merah. Bukan hanya karena bisa meredakan stres, kontak langsung dengan alkohol juga bisa mencegah bangkutnya virus herpes dan mencegah infeksi di tenggorokan.

3. Cabut gigi
Dokter gigi dari Nova Southeastern University di Ft Lauderdale, Michael A Siegel, DDS mengatakan bahwa kekambuhan herpes bisa dipicu oleh trauma yang terjadi di rongga mulut. Salah satu bentuk trauma adalah pencabutan gigi dan suntikan di gusi.

Apabila mengalami gejala sakit tenggorokan dalam 12 jam setelah melakukan cabut gigi, hubungi dokter untuk mendapatkan antivirus. Langkah pencegahan ini perlu dilakukan terutama jika punya riwayat serangan herpes hingga 4 kali dalam setahun.

www.orde-baru.blogspot.com